Monday, May 12, 2008

Prinsip dan Ciri Pendidikan Pesantren

PRINSIP DAN CIRI PENDIDIKAN PESANTREN

Menurut Nurcholis Madjid (dalam Nata, 2001: 113) menjelaskan setidaknya ada dua belas prinsip yang melekat pada pendidikan pesantren, yaitu; (1) teosentrik, (2) ikhlas dalam pengabdian, (3) kearifan, (4) kesederhanaan (bukan berarti miskin), (5) kolektivitas (barakatul jama’ah), 6) mengatur kegiatan bersama, (7) kebebasan terpimpin, (8) kemandirian, (9) tempat menuntut ilmu dan mengabdi (thalabul ‘ilmu lil ‘ibadah), (10) mengamalkan ajaran agama, (11) belajar di pesantren untuk mencari sertifikat/ijazah, dan (12) kepatuhan terhadap kiai (Sulthon Masyhud dan Moh. Khusnurdilo, 2003: 91).

Di antara ciri pendidikan pesantren adalah; (1) ada hubungan yang akrab antara santri dan kiainya, (2) kepatuhan santri terhadap kiai, (3) hidup hemat dan sederhana bener-bener diwujudkan dalam lingkungan pesantren, (4) kemandirian amat terasa di pesantren, (5) jiwa tolong menolong dan suasana persaudaraan (ukhuwwah Islamiyyah), (6) disiplin sangat dianjurkan, (7) keprihatinan untuk mencapai tujuan mulia, dan (8) pemberian ijazah (Sulthon Masyhud dan Moh. Khusnurdilo, 2003: 93), (Bahri Ghozali, 2002: 34).

Dari prinsip dan ciri pendidikan pesantren di atas, tidak tepat jika pesantren di nilai dengan tolok ukur non pesantren. Misalnya pesantren dalam prestasi akademik, karena pesantren selalu identik dengan nilai-nilai moral dan etik serta kualitas prestasi santri sering diukur dengan tolok ukur akademik dan kesalihan (kualitatif), bukan indikator-indikator kuantitatif (nilai angka). Sedangkan ciri-ciri pesantren di atas menggambarkan pendidikan pesantren dalam bentuk yang masih murni (tradisional). Penampilan pesantren sekarang yang lebih beragam merupakan akibat dinamika dan kemajuan zaman telah mendorong terjadinya perubahan terur-menerus, sehingga lembaga tersebut melakukan berbagai adopsi dan adaptasi sedemikian rupa. Tidak relevan jika ciri-ciri pendidikan pesantren murni di atas dilekatkan kepada pesantren-pesantren yang telah mengalami pembaharuan dan pengadopsian dengan sistem pendidikan modern.

6 komentar:

writer said...

assalamualaikum wr.wb.
saya mau ijin bahan di website ini untuk referensi.bila ada apa-apa mohon hubungi saya via e-mail di: aldonk10@gmail.com
wassalamualaikum wr.wb

writer said...

assalamualaikum wr.wb.
maaf mengganggu .saya mau ijin bahan di website ini untuk referensi.dan saya juga minta ijin mengcopynya. saya minta ijin karena jangan sampai di tagih di akhirat kelak baik oleh hak adami maupun bila dituduh menggoshob.bila ada apa-apa mohon hubungi saya via e-mail di: aldonk10@gmail.com
wassalamualaikum wr.wb

writer said...

assalamualaikum wr.wb.
maaf mengganggu lagi.saya mau ijin bahan di website ini untuk referensi.karena saya ada tugas metode penelitian sosial.dan saya juga minta ijin mengcopynya. saya minta ijin karena jangan sampai di tagih di akhirat kelak baik oleh hak adami maupun bila dituduh menggoshob.saya mau mengcopy sekarang ya. bila ada apa-apa mohon hubungi saya via e-mail di: aldonk10@gmail.com
wassalamualaikum wr.wb

nur said...

assalamu'alaikum,,,
saya mau minta izin untuk copy paste bahan ini sebagai bahan skripsi saya....
terima kasih sebelumnya saya paham dengan bahan yang anda buat...

Harun Al Rasyid el Sukuni said...

Silahkan. Monggo

Harun Al Rasyid el Sukuni said...

Waalaikum salam. Silahkan